Menjelang berakhirnya bulan Oktober 2025, Kepala Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Tanah Merah melakukan audiensi dengan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur. Pertemuan yang berlangsung hangat dan produktif tersebut membahas langkah strategis kedua lembaga dalam rangka menyongsong kerja sama di tahun 2026. Audiensi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergitas antara Bareta dan BPS Provinsi Kaltim. Fokus utama pembahasan diarahkan pada pengembangan sistem pengukuran dan analisis data yang dapat digunakan untuk melihat efektivitas program pemulihan yang dijalankan oleh Bareta. Melalui dukungan dan kolaborasi dengan BPS, diharapkan proses pengumpulan dan pengolahan data menjadi lebih terukur, objektif, dan berdampak nyata terhadap peningkatan kualitas layanan rehabilitasi. Kedua pimpinan lembaga menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar bentuk koordinasi antarinstansi, melainkan langkah nyata dalam membangun kebijakan berbasis data (data-driven policy) guna memperkuat sistem pemulihan nasional.
Hasil sinergi ini diharapkan dapat memberikan gambaran komprehensif tentang keberhasilan program rehabilitasi serta menjadi dasar perumusan strategi yang lebih efektif di masa mendatang. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bareta menyampaikan komitmennya untuk terus memperkuat kolaborasi lintas sektor, terutama dengan lembaga statistik, agar program rehabilitasi tidak hanya berjalan secara administratif, tetapi juga terukur secara ilmiah. Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Kaltim menyambut baik rencana kerja sama ini dan menyatakan kesiapan lembaganya untuk memberikan dukungan penuh melalui penyediaan metode pengukuran dan analisis yang kredibel, akurat, serta sesuai standar nasional. Kedua lembaga berharap, langkah sinergis yang akan diimplementasikan pada tahun 2026 ini dapat menjadi bagian dari upaya bersama dalam mewujudkan penguatan program rehabilitasi sesuai arah kebijakan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia dan ketahanan sosial bangsa. (Humas Bareta, 2025/AW).
